Telah dilaksanakan Vaksinasi di kawasan pemukiman budaya betawi tepatnya Setu Babakan. Orang Jakarta pasti tidak asing lagi dengan tempat ini karena terkenal akan kesenian budaya betawi yang masih kental di penduduknya dan juga sebagai tempat destinasi wisata.

Sasaran vaksin kali ini adalah golongan anak usia 6-11 Tahun Dosis 1 Sinovac . Banyak anak-anak yang terlihat bersemangat untuk divaksin karena saat hari itu di posko vaksin kedatangan Kapolsek Jagakarsa dan juga rekan-rekannya untuk menjaga dan juga memantau di tempat vaksin itu.

Tidak hanya itu Kapolsek Jagakarsa juga membagikan hadiah mobil mainan untuk anak anak yang sudah divaksin. Anak-anak terlihat sangat gembira karena dikasih hadiah oleh pak polisi. Tetapi ada juga anak yang takut akan keberadaan polisi di lokasi vaksin. Namanya Dani umurnya 6 tahun saat ia melihat polisi ia menangis ketakutan mungkin karena polisi itu memakai seragam yang sangat gagah.

Akhirnya supaya Dani mau di vaksin Pak Polisi yang ada dilokasi bersembunyi dulu dari Dani agar mau divaksin. Benar saja, setelah Pak Polisi sembunyi akhirnya Dani mau divaksin lalu diberikan mainan dari pak Polisi. Pada awalnya, Dani tidak mau diberikan mobil mainan karena malu dan sungkan namun akhirnya Dani mau diberikan mobil mainan itu. Dani pun tertawa gembira.

Bagi anak-anak yang belum divaksin, Ayok kita sama-sama melawan virus Covid-19 ini dengan melakukan vaksinasi segera!

Lokasi : Setu Babakan Zona A , Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan

Vaksinasi di SDN 05 Kelurahan Semper Jakarta Utara berlangsung dengan lancar. Meskipun tetap ada anak-anak yang merasa takut untuk disuntik. Namun hal ini bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk menyerah kepada ketakutan anak-anak sehingga membatalkan mereka mendapatkan vaksin.

Menghadapi anak-anak memang tidak mudah. Untuk meyakinkan mereka mau disuntik vaksin perlu usaha yang cukup keras. Anak-anak harus diyakinkan manfaat vaksin dengan cara-cara yang masuk akal serta kata-kata bujukan yang lembut. Pada umumnya mereka semua adalah anak-anak yang pintar sehingga akhirnya paham bahwa vaksin adalah upaya kebaikan bagi diri sendiri serta bagi orang lain.

Anak-anak adalah masa depan kita semua dan karena itu harus kita lindungi dari ganasnya pandemi ini.

Lokasi : SDN 05 Semper, Kelurahan Semper, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara

Pada hari pelaksanaan vaksin di SDN 11 Semper Barat kita menyaksikan bagaimana seorang anak perempuan merasa aman dan berani bila bersama ayahnya. Pada hari itu, sebagian besar anak-anak sekolah tidak merasakan takut untuk divaksin. Namun ada seorang anak perempuan yang masih merasakan takut ketika akan disuntik. Ia merasakan sakit ketika disuntik pada vaksin pertama dahulu karena itu ia merasa tidak berani disuntik kali ini.

Bujukan dan rayuan guru-guru sekolah tidak mempan menimbulkan keberanian pada si gadis kecil. Akhirnya ia meminta ibunya untuk menghubungi ayahnya untuk menemani dia ketika disuntik. Akhirnya setelah ayahnya datang si gadis kecil mau disuntik. So sweet…

Lokasi : SDN 11 Semper Barat, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara

Banyak kisah tentang anak sekolah yang takut untuk disuntik vaksin. Namun kali ini kita menampilkan anak perempuan yang tidak takut sama sekali ketika akan disuntik. Namanya Jelita, seorang gadis yang pemberani. Ia tidak gugup sama sekali apalagi menangis ketika akan disuntik.

Ketenangan Jelita juga diperoleh dari ketenangan ayahnya yang mendekap jelita ketika disuntik. Dekapan sayang sang ayah sepertinya membuat Jelita merasa aman dan nyaman. Melihat Jelita begitu tenang ketika disuntik, teman-teman Jelitapun akhirnya merasa percaya diri untuk divaksin dan tidak takut.

Bagaimana dengan kamu ? Sudah divaksin kan ?

Lokasi : SDN 15 kebon kosong, Kelurahan Kebon kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta pusat

Ini cerita tentang anak anak pemberani dari TK di Kelurahan kamal Jakarta Barat. Dinda namanya, ia bersekolah di PAUD ICHA. Dinda yang diantar oleh ayahnya dengan tertib menunggu giliran vaksin sambil memegang berkas persyaratan dengan erat di dadanya.

Ketika Dinda dipanggil untuk screening, dengan lugas Dinda menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dokter. Mulai dari pertanyaan apakah sedang batuk atau pilek yang kemudian dijawab oleh gelengan kepala dari Dinda hingga pertanyaan apakah sudah sarapan yang dijawab dengan anggukan oleh Dinda.

Keberanian dan ketenangan Dinda untuk disuntik vaksin memperoleh pujian dari dokter. Dinda sudah menunjukkan kepada teman-temannya bahwa disuntik vaksin itu bukanlah hal yang menyakitkan apalagi menyeramkan sebagaimana banyak anggapan anak-anak lainnya. Ya, begitulah seharusnya anak-anak Indonesia, berani dan tidak takut untuk disuntik vaksin.

Lokasi : PAUD ICHA, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat